Selasa, 31 Agustus 2010

Maintenance


WELCOME to blog kulo

May 24, 2010

Seperti pada umumnya mesin,maka mesin bubut memerlukan perawatan yang baik,agar ia dapat selalu siap untuk dioperasikan.Perawatan mesin produksi dilakukan secara umum dan khusus.Petunjuk perawatan umum pada mesin bubut biasanya telah diberikan oleh pabrik pembuat mesin,sedangkan perawatan khusu harus dicari berdasarkan pengalaman dan berdasarkan teori-teori mengenai perbaikan terhadap peralatan atau mesin.

pengertian
Dengan debu gas yang dihisap dari dapur listrik (electric are furnace), pada saat peleburan baja yang mana debu gas tersebut masih cukuplah tinggi temperaturnya 500 derajat celcius.Dengan melalui system pipa circulation-pendinginan yang berupa cerobong besar berdiameter 1918 mm dan terdiri dari pipa pendingin yag kecil-kecil denagn diameter 13/4 inch yang membetuk lingkaran sebanyak 82 buah pipa.

>>Elemen Dasar Pemotongan Pada Proses Bubut
Elemen – elemen pada dasar pemotongan pada proses bubut dapat diketahui dengan rumus yang dapat diturunkan dengan memperhatikan gambar teknik,di mana di dalam gambar teknik dinyatakan spesifikasi geometrik suatu produk komponen mesin yang di gambar.setelah itu harus dipilih suatu proses atau urutan proses yang digunakan untuk membuatnya. Salah satu cara atau prosesnya adalah dengan bubut, pengerjaan produk, komponen mesin, dan alat – alat menggunakan mesin bubut akan ditemui dalam setiap perencanaan proses permesinan.untuk itu perlu kita pahami lima elemen dasar permesinan bubut,

DASAR RODA GIGI TRANSMISI
Transmisi daya adalah upaya untuk menyalurkan/memindahkan daya dari sumber daya (motor diesel,bensin,turbin gas, motor listrik dll) ke mesin yang membutuhkan daya ( mesin bubut, pumpa, kompresor, mesin produksi


May 24, 2010



WELCOME to blog kulo

May 24, 2010

Perawatan Mesin Bubut
Seperti pada umumnya mesin,maka mesin bubut memerlukan perawatan yang baik,agar ia dapat selalu siap untuk dioperasikan.Perawatan mesin produksi dilakukan secara umum dan khusus.Petunjuk perawatan umum pada mesin bubut biasanya telah diberikan oleh pabrik pembuat mesin,sedangkan perawatan khusu harus dicari berdasarkan pengalaman dan berdasarkan teori-teori mengenai perbaikan terhadap peralatan atau mesin.

pengertian
Dengan debu gas yang dihisap dari dapur listrik (electric are furnace), pada saat peleburan baja yang mana debu gas tersebut masih cukuplah tinggi temperaturnya 500 derajat celcius.Dengan melalui system pipa circulation-pendinginan yang berupa cerobong besar berdiameter 1918 mm dan terdiri dari pipa pendingin yag kecil-kecil denagn diameter 13/4 inch yang membetuk lingkaran sebanyak 82 buah pipa.

Elemen Dasar Pemotongan Pada Proses Bubut
Elemen – elemen pada dasar pemotongan pada proses bubut dapat diketahui dengan rumus yang dapat diturunkan dengan memperhatikan gambar teknik,di mana di dalam gambar teknik dinyatakan spesifikasi geometrik suatu produk komponen mesin yang di gambar.setelah itu harus dipilih suatu proses atau urutan proses yang digunakan untuk membuatnya. Salah satu cara atau prosesnya adalah dengan bubut, pengerjaan produk, komponen mesin, dan alat – alat menggunakan mesin bubut akan ditemui dalam setiap perencanaan proses permesinan.untuk itu perlu kita pahami lima elemen dasar permesinan bubut,

DASAR RODA GIGI TRANSMISI
Transmisi daya adalah upaya untuk menyalurkan/memindahkan daya dari sumber daya (motor diesel,bensin,turbin gas, motor listrik dll) ke mesin yang membutuhkan daya ( mesin bubut, pumpa, kompresor, mesin produksi

Leave a comment »
Hello world!

May 24, 2010

WELCOME to blog kulohttp://mesinfamily.blogspot.com

Senin, 23 Agustus 2010

MODUL 1 TEORI DASAR MESIN BUBUT CNC (Computer Numerical Control)

Lembar Petunjuk:

1. Petunjuk Umum:
a. Modul ini terdiri dari lembar petunjuk, lembar kegiatan, lembar kerja, dan
lembar evaluasi.
b. Pembelajaran bersifat individual (belajar mandiri) dengan panduan modul.
Apabial mendapat kesulitan hendaknya meminta penjelasan kepada guru
kelas atau pembimbing.
c. Guru berperan sebagai fasilitator, administrator, pembimbing, partisipan, dan
supervisor.
d. Pemelajaran diarahkan pada penguasaan kompetensi secara tuntas (mastery
learning).
e. Bagi peserta diklat yang tertinggal harap menyelesaikan modul pada waktu
lain di luar jam pelajaran.

2. Petunjuk Pelaksanaan Pemelajaran:
a. Alokasi waktu efektif untuk pemelajaran modul adalah 60 menit.
b. Sebelum melakukan kegiatan lebih lanjut, hendaknya dibaca dulu petunjuk
yang ada.
c. Bahan pelajaran dibaca pada lembar kegiatan.
d. Apabila telah difahami, lanjutkan dengan latihan pada lembar kerja.
e. Jika merasa sudah menguasai, lanjutkan dengan kegiatan evaluasi.
f. Peserta dikatakan lulus dan menguasai jika dapat menjawab soal pada
lembar evaluasi minimal 75%.

3. Kompetensi:
Menyusun pemrograman mesin CNC

4. Kriteria Unjuk Kerja (KUK):
a. Dasar-dasar tentang mesin bubut CNC difahami.
b. Bagian-bagian mesin CNC difahami.
c. Jenis-jenis alat potong dan kegunaannya difahami.
d. Kecepatan potong bahan ditentukan berdasarkan tabel
e. Kecepatan putaran mesin ditentukan berdasarkan kecepatan potong dan
diameter bahan benda kerja
f. Kecepatan pergerakan pahat ditentukan berdasarkan kecepatan pemotongan
dan kecepatan putaran mesin



2
URAIAN MATERI
Baca uraian materi berikut selama 30 menit.
A. Dasar-Dasar Mesin Bubut CNC
Mesin CNC (Computer Numerical Control) merupakan salah satu jenis dari sekian
banyak mesin NC (numerical Control), yaitu mesin yang dikendalian secara
numerik. Oleh karena masih ada jenis mesin NC lain, yaitu mesin DNC (Direct
Numerical Control) dan ANC (Adaptive numerical Control).
Pada dasarnya, konstruksi dari sebuah mesin NC seperti CNC terdiri dari dua
bagian utama, yaitu bagian sistem pengendali dan bagian mesin perkakas. Pada
bagian pengendali, berisi sistem-sistem yang dipergunakan untuk
mengendalikan gerakan mesin perkakas . Adapun pada
bagian mesin perkakas berisi bagian-bagian mekanik yang bergerak dimana
perkakas potong terpasang.
Berdasarkan uraian tersebut, ternyata mesin NC ini merupakan penyempurnaan
sistem pengoperatsan mesin dari cara konvensional manusia> menjadi menggunakan kendali elektronika . Sejalan
dengan itu, muncul pertanyaan apa sebenarnya yang dimaksud dengan mesin
NC? Mesin NC adalah:
a) Suatu mesin kemana kita masukan perintah berupa angka dan hurup
,
b) Suatu mesin yang memahami, memproses, dan menghitung data
.
c) Suatu mesin yang meneruskan data dan harga terhitung, dan mengubahnya
dalam bentuk perintah-perintah , dan
d) Suatu mesin yang mentaati perintah .
Berdasarkan keempat pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa mesin NC
seperti CNC adalah suatu mesin yang mampu menerima masukan data dalam
bentuk perintah, memproses, dan mengeluarkannya dalam bentuk gerakan-
gerakan pada perkakas potong.



3
B. Bagian-Bagian Utama mesin CNC
Apabila kita memperhatikan definisi tentang mesin CNC seperti dijelaskan pada
bab sebelumnya, maka dalam suatu mesin CNC tersebut akan terdiri dari
beberapa unit yaitu inputs unit, computing ot mathematics unit, memory unit,
control unit, and output units (Pusztai, 1983). Unit-unit tersebut seluruhnya
termasuk ke dalam sistem kontrol dari mesin. Adapun yang merealisasikan
seluruh perintahnya adalah bagian mesin perkakas (machines tools). Dengan
demikian, suatu mesin CNC pada dasarnya hanya terdiri dari dua bagian utama
yaitu bagian CNC sistem dan mesin perkakas.
1. Sistim pengendali Mesin CNC (CNC Machine Control system)
Sistem pengendali CNC memiliki banyak komponen. Komponen tersebut dapat
berkaitan dengan alat pemuatan data (input driven), seperti penggerak disket,
tape magnetik, pembaca pita berlubang, dan keyboard. Selain itu, berkaitan juga
dengan alat penghubung mesin dengan control unit yang berguna untuk
meneruskan data hasil processing ke mesin perkakas. Komponen tersebut
dikenal dengan nama interface. Dalam control unit tersebut, terdiri dari unit-
unit pengolah dan penyimpan data yang dikenal dengan nama komputer. Di
samping itu, ada juga bagian yang berguna untuk melihat tampilan data
eksekusi, yakni komponen display atau monitor. Adapun secara rinci, fungsi dari
control units ini adalah :
a) Untuk memuat program pada mesin baik secara manual melalui keyboard
pada mesin, maupun melalui operasi antar aparat seperti pita magnet, disket,
RS 232, ataupun paralel port.
b) Untuk memuat data tentang alat potong.
c) Untuk mengedit dan/atau memperbaiki program.
d) Untuk pengkodean program benda kerja.
e) Untuk menghitung “ cutter path” berikut tool opset.
f) Untuk memunculkan perintah pergerakan dan pengendalian kecepatan
sumbu dengan sinyal umpan balik.
g) Untuk memunculkan perintah-perintah ON/OFF untuk beberapa element
pengendali mesin dan memonitor kecepatan spindel.
h) Untuk menggangu program pada saat jalana, dan
i) Untuk menyimpan data program. 4
Berikut ini seluruh komponen utama yang ada dalam sistem pengendali mesin
CNC digambarkan secara skematik.

CNC System







Gambar 1. Komponen-komponen sistem pengendali CNC

Jantungnya dalam sistem CNC adalah komputer yang membawa/memuat semua
perhitungan dan rangkaian dan rangkaian logik (logical link-ups). Mengingat
sistem CNC sebagai alat penghubung antara operator dengan mesin perkakas,
maka akan terdapat dua interface yang berfungsi sebagai penghubung untuk
operator dan untuk mesin.
a) Interface untuk operator. Dalam komponen ini terjadi dari panel kendali
(control panel) dan berbagai penghubung untuk alat pemuat data seperti
punche tape reader dan perforator, unti tape magnetic, dan untuk penggerak
disket dan printer.
b) Interface untuk mesin perkakas. Interface ini adalah interface yang
berhubungan dengan sistem pengendalian, teridiri dari interface untuk
pengendali sumbu (axis control) dan sumber tenaga (power suply).

Berikut ini akan disajikan secara lebih mendetail tentang panel-panel pengendali
yang ada pada sebuah mesin CNC berikut kegunaannya.





Operator

Control Panel

Connections
for punched
tape header,
magnetic tape
unit, discket,
dan printer unit
Komputer
Control interface
Axis control
Power Suplly
Machine
Tool 5

Display
(monitor)
Machine
Operation

Swicth perintah
Mode


Keyboard



Gambar 2 : Panel-panel Pengendali Mesin CNC

a) Display adalah komponen dari kontrol unit yang berguna untuk melihat
kondisi aktual pada saat operasi. Display ini biasanya berbentuk monitor.
b) Pengendali untuk pengoperasian mesin. Komponen ini terdiri dari
tombol-tombol yang berfungsi untuk menggerakkan mesin perkakas secara
manual. Tombol-tombol tersebut dapat berbentuk steer tangan, switch, dan
lain-lain.
c) Control untuk pemuatan program secara manual. Komponen ini
digunakan untuk pemuatan data atau program secara manual dan
pembetulan (corecting). Komponen ini dikenal dengan nama Keyboard.
d) Komponen pemindah fungsi mode. Komponen ini berfungsi sebagai
pengubah fungsi opreasi (operating modes) seperti mode manual, edit,
eksekusi, dan otomatis.

2. Mesin Perkakas
Mesin perkakas adalah unit dari mesin CNC yang merupakan unit untuk
menunjukkan perintah-perintah hasil pengolahan data yang berbentuk perintah
pergerakan. Dalam bagian ini semua perintah tersebut direalisasikan dalam
bentuk pergerakan sumbu-sumbu mesin dan alat-alat potong. Dalam mesin
bubut CNC diwujudkan dengan bentuk perpoutana spindel, pergerakan alat
potong ke arah sumbu X dan Z. Adapun pada mesin Faris CNC diwujudkan dalam
bentuk putaran spindel, dan pergerakan meja mesin ke arah sumbu X, Y, dan Z.
6
Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam unit ini dapat dibedakan lagi ke
dalam beberapa komponen sebagai berikut :
a. Sistem penggerak sumbu,
b. Sistem pengukur pergerakan,
c. Perlengkapan pencekam benda kerja, dan
d. Alat-alat potong.

C. Jenis-jenis alat potong
Sesuai dengan bentuk dan penggunaannya, pahat bubut dapat diberinama:
pahat kasar, pahat halus/penyelesaian, pahat potong, pahat alur, pahat ulir dan
pahat radius. Nama-nama pahat tersebut berlaku untuk nama pahat yang
digunakan pada mesin bubut konvensional. Untuk pahat yang digunakan pada
mesin bubut CNC, nama-namanya adalah: pahat kasar (roughing tool) kanan dan
kiri, pahat halus (copying tool) kanan dan kiri, pahat alur (parting off tool),
pahat netral, pahat potong, dan pahat ulir (threading tool).
1. Pahat kasar (roughing tool) kana dan kiri.
Pahat kasar digunakan untuk pengerjaan pembubutan awal baik untuk
pembubutan memanjang, melintang, menyudut maupun radius (luar atau
dalam). Aturan-aturan dalam penggunaan pahat bubut tersebut dapat dilihat
pada gambar berikut.

Berdasarkan gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa untuk penggunaan
pahat bubut kanan:
a) untuk pembubutan memanjang, melintang dan menyudut ke arah kanan
dapat dilakukan sampai sudut 900
, dengan ketebalan pemotongan tidak
lebih dari 0,3 mm.
900
930
320
320
Max 300 7
b) Untuk pembubutan menyudut (kearah kiri), sudut yang dibentuk tidak
boleh melebihi 300
dengan ketebalan pemakanana tidak lebih dari 0,3
mm.
c) Untuk pembubutan radius (luar maupun dalam) ketebalan pemakanan
tidak lebih dari 0,3 mm.
Untuk pengggunaan pahat kiri, prinsipnya sama, yaitu:
a) untuk pembubutan memanjang, melintang dan menyudut ke arah kiri
dapat dilakukan sampai sudut 900
, dengan ketebalan pemotongan tidak
lebih dari 0,3 mm.
b) Untuk pembubutan menyudut (kearah kanan), sudut yang dibentuk tidak
boleh melebihi 300
dengan ketebalan pemakanana tidak lebih dari 0,3
mm.
c) Untuk pembubutan radius (luar maupun dalam) ketebalan pemakanan
tidak lebih dari 0,3 mm.
2. Pahat Penghalusan (copying tool) kanan dan kiri.
Dalam penggunaan pahat halus, prinsipnya sama dengan penggunaan pahat
kasar, hanya dalam operasionalnya pahat halus ini hanya digunakan untuk
penghalusan permukaan (finishing). Aturan-aturan yang digunakan sama
dengan aturan yang digunakan untuk pahat kasar.
3. Pahat netral
Pahat netral dapat digunakan untuk melakukan pengerjaan pembubutan
memanjang, menyudut maupun radius dengan ketentuan:
a) Untuk pembubutan menyudut, sudut maksimal tidak boleh lebih dari 600
.
b) Untuk pembubutan radius, tangen busur lingkaran tidak boleh lebih dari
600
.

62,50
600 8
4. Pahat alur (parting off tool).
Pahat alur, biasanya digunakan pahat tempel dengan lebar 1,2 mm, dan
dalam alur maskimal 1,5 mm.

5. Pahat potong.
Untuk pahat potong, biasanya terbuat dari bahan HSS dengan lebar mata
pahat 3,5 mm. Biasanya, pahat potong identik dengan pahat alur. Artinya
Pahat alur digunakan sekaligus sebagai pahat potong
6. Pahat ulir (threading tool).
Pahat ulir biasanya digunakan pahat jenis tempel.

a. Pahat ulir Kanan b. Pahat Ulir Kiri

Kecepatan Potong Bahan, jumlah putaran dan penghitungan asutan
1. Kecapatan potong atau Cuting Speed (Vs)
Kecepatan potong biasanya dinyatakan dalam isitilah m/menit, yaitu kecepatan
dimana pahat melintasi benda kerja untuk mendapatkan hasil yang paling baik
pada kecepatan yang sesuai. Kecepatan potong ini dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu: 1) kekerasan dari logam yang akan dipotong, dan 2) tipe alat potong
yang digunakan.
Biasanya kecepatan potong ini harus disesuaikan dengan kecepatan putaran
spindel mesin bubut. Untuk keperluan ini digunakan persamaan sebagaiberikut:
Vs (m/menit) = (d (mm) x π x S (put./menit))/1000 9
Dimana :
Vs : kecepatan potong;
d : diemeter benda kerja;
S : putaran spindel mesin bubut
Berikut ini adalah tabel tentang kecepatan beberapa bahan logam.
No. Nama Bahan Kecepatan Potong (m/menit)
1. Baja lunak 24-30
2. Baja perkakas 12-18
3. Besi tuang abu-abu 18-24
4. Kuningan keras 45
5. Kuningan lunak 60
6. Tembaga 60
7. Alumunium 300
Sumber George Love dan Harus A.R. (1986:190)
2. Jumlah putaran (s)
Dalam menentukan putaran, harus dilihat berapa diameter benda kerja yang
akan dibubut, dan terbuat dari bahan apa. Untuk menentukan besarnya putaran
mesin, dapat digunakan persamaan:
S (put./menit) = (Vs (m/menit) x 1000)/ (π x d (mm))
Dimana :
Vs : kecepatan potong;
d : diemeter benda kerja;
S : putaran spindel mesin bubut

3. Penghitungan asutan
Asutan yang digunakan pada pembubutan dengan menggunakan mesin bubut
CNC (TU-2A), adalah dalam mm/menit.
Untuk menghitungnya dapat digunakan persamaan:
F (mm/menit) = S (put./menit) x f (mm/put).
Di mana:
F = asutan dalam mm/menit
S = kecepatan putaran spindel mesin bubut (put./menit)
f = kecepatan pemotongan (mm/put) 10
Kecepatan pemotongan (f) untuk pekerjaan pembubutan untuk bahan
allumunium adalah 0,02-0,1 mm/put., dan untuk pemotongan 0,01-0,02
mm/put.
Contoh 1:
Apabila akan dibubut benda kerja dari bahan yang berdiamater 40 mm dan
terbuat daribahan yang memiliki kecepatan potong 150 m/menit, berapakah
kecapatan putaran mesin yang dibutuhkan?
Data : d = 40 mm; Vs = 150 m/menit.
Masalah : S = ?
Jawab : S = Vs x 1000 / 3,14 x d
= 150 x 1000 / 3,14 x 40
= 1200 putaran per menit.
Contoh 2:
Jika diketahui jumlah putaran 1200 put./menit, dan kecepatan pemotongan (f)
0,06 mm/put., berapa asutan dalam mm/menit yang dibutuhkan?
Data : S = 1200 rpm; f = 0,06 mm/put
Masalah : F = ?
Jawab F = S x f
= 1200 x 0,06
= 72 mm/menit.

Latihan atau Lembar kerja
Jawab pertanyaan di bawah ini dengan Benar dan Salah!
1. Mesin CNC adalah mesin yang memiliki kemampuan menerima masukan data
dalam bentuk perintah, memproses, dan mengeluarkannya dalam bentuk
gerakan-gerakan pada perkakas potong.
2. Pahat radius digunakan pada pengerjaan pembubutan dengan mesin bubut
CNC.
3. Pada proses pembubutan menyudut dengan menggunakan pahat kanan atau
kiri pada mesin CNC, sudut yang dibentuk dapat lebih besar dari 300
.
4. Apabila akan dibubut benda kerja dari bahan yang berdiamater 20 mm dan
terbuat daribahan yang memiliki kecepatan potong 70 m/menit, maka kecepatan
putaran mesin yang digunakan adalah sekitar 1100 rpm. 11
5. Jika diketahui jumlah putaran 1000 put./menit, dan kecepatan pemotongan (f)
0,05 mm/put., asutan dalam mm/menit yang dibutuhkan adalah 50 mm/menit.

Lembar Evaluasi
Setelah anda membaca uraian materi dan mengerjakan lembaran kerja, berarti
anda telah menguasai sebagian materi dari pemrograman CNC khususnya yang
berkaitan dengan pengetahuan dasar mesin CNC, pengetahuan dasar tentang alat
potong, dan penentuan kecepatan pemotongan, dan kecepatan putaran mesin.
Untuk mengetahui tingkat pemahaman anda tentang materi ini, jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

Petunjuk
1. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X)
pada hurup a, b, c atau d.
2. Jangan mencari jawaban dari lembar kerja atau lembar latihan.
3. Jawaban dikerjakan langsung pada lembaran soal.
4. waktu pengerjaan 15 menit.

Soal
1. Jenis mesin lain yang sejenis dengan mesin CNC adalah:
a. DNC b. ANC c. a dan b salah d. a dan b betul
2. Secara garis besar komponen utama dari sebuah mesin CNC adalah
a. Sistim kendali dan mesin perkakas
b. Sistim kendali dan alat potong
c. Sistim kendali dan sistim mekanik
d. Sistim mekanik dan alat potong
3. Mesin CNC adalah
a. Yang dikendalikan secara numerik
b. Yang dipoerasikan dengan menggunakan perintah
c. Yang memiliki kemampuan menerima, mengolah dan mengeluarkan data
d. Yang memiliki kemampuan menerima data dalam bentuk perintah, mengolah
atau memproses dan mengeluarkan data yangtelah dioolah dalam bentuk
gerakan-gerakan alat potong. 12
4. Pahat-pahat atau alat potong yang digunakan dalam mesin CNC adalah:
a. Pahat kasar, pahat halus, pahat potong, pahat ulir
b. Pahat kasar, pahat halus, pahat ulir, pahat potong
c. Pahat kasar, pahat halus, pahat bentuk, pahat ulir, pahat netral, dan pahat
potong.
d. Pahat kasar, pahat halus, pahat ulir, pahat netral, pahat potong, dan pahat
alur.
5. Dalam pembubutan menyudut dengan menggunakan pahat kanan atau pahat
kiri, maka sudut yang dibentuk adalah:
a. Harus lebih kecil dari 320
b. Harus sama dengan 300

c. Boleh lebih besar dari 300
d. Maksimal 300

6. Dalam penggunaan pahat netral dalam pembubutan menyudut, maka tangen
sudut yangd ibentuk adalah:
a. Sama dengan 600
b. Lebih kecil dari 600

c. Maksimal 600
d. Maksimal 62,50

7. Apabila putaran mesin yang digunakan sebesar 1200 rpm dan diameter benda
kerja yang akan dibubut 40 mm, maka kecepatan potong dari bahan yang akan
dibubut tersebut adalah:
a. 140 m/menit b. 160 m/menit
c. 130 m/menit d. Tidak ada yang benar
8. Apabila kecepatan potong bahan 150 m/menit dan kecepatan putaran mesin
1200 rpm, maka dometer benda kerja yang cocok untuk bubut adalah:
a. 40 mm b. 42 mm c. 39 mm d. 50 mm
9. Apabila asutan 100 mm/menit, dan kecepatan pemotongan 0,1 mm/putaran,
maka jumlah putaran sumbu utama mesin (spindel) adalah;
a. 1000 rpm b. 900 rpm c. 950 rpm d. 1050 rpm
10. Apabila kecepatan putaran sumbu utama mesin 500 rpm, dan kecepatan
pemotongan 0,02 mm/putaran, maka asutan yang dizinkan dalam mm/menit
adalah:
a. 15 mm/menit b. 12 mm/menit 10 mm/menit d. 11 mm/menit


13
Sumber Bacaan:

Emco (1988), Petunjuk pemrogrman dan pelayanan EMCO TU-2A, Austria : EMCO
MAIER & Co.

Frommer, Hans G. Practical CNC-Training for Planning and Shop (part2 :
Examples and exercise). Germany: Hanser Publishers. 1985.

Hayes, John H. Practical CNC-Training for Planning and Shop (part1;
Fundamental). Germany: Hanser Publishers. 1985.

Love, George, (1983), The Theory and Practice of METALWORK (thord edition),
Terjemahan (Harun A.R.), Longmand Group Limited.

Pusztai, Joseph and Sava Michael. Computer Numerical Control. Virgina:
Reston Publishing Company, Inc. 1983.

MODUL 2 DASAR-DASAR PEMROGRAMAN MESIN BUBUT CNC TU-2A 1

Lembar Petunjuk:
1. Petunjuk Umum:
a. Modul ini terdiri dari lembar petunjuk, lembar kegiatan, lembar kerja, dan
lembar evaluasi.
b. Pembelajaran bersifat individual (belajar mandiri) dengan panduan modul.
Apabial mendapat kesulitan hendaknya meminta penjelasan kepada guru
kelas atau pembimbing.
c. Guru berperan sebagai fasilitator, administrator, pembimbing, partisipan, dan
supervisor.
d. Pemelajaran diarahkan pada penguasaan kompetensi secara tuntas (mastery
learning).
e. Bagi peserta diklat yang tertinggal harap menyelesaikan modul pada waktu
lain di luar jam pelajaran.

2. Petunjuk Pelaksanaan Pemelajaran:
a. Alokasi waktu efektif untuk pemelajaran modul adalah 60 menit.
b. Sebelum melakukan kegiatan lebih lanjut, hendaknya dibaca dulu petunjuk
yang ada.
c. Bahan pelajaran dibaca pada lembar kegiatan.
d. Apabila telah difahami, lanjutkan dengan latihan.
e. Jika merasa sudah menguasai, lanjutkan dengan kegiatan evaluasi.
f. Peserta dikatakan lulus dan menguasai jika dapat menjawab soal pada
lembar evaluasi minimal 75%.

3. Kompetensi:
Menyusun pemrograman mesin CNC

4. Kriteria Unjuk Kerja (KUK):
a. Sistem persumbuan dan system koordinat pada mesin bubut CNC difahami
b. Definisi pemrograman difahami
c. Jenis-jenis bahasa pemrograman diketahui
d. Metode pemrograman difahami
e. Koordinat benda ditentukan berdasarkan metode pemrograman












2
URAIAN MATERI
Baca uraian Materi berikut dalam waktu 30 menit

A. Sistem Persumbuan
Pada mesin Bubut CNC, sistim persumbuan yang digunakan terdiri dari dua
sumbu, yaitu sumbu X dan sumbu Z. Sumbu X adalah sumbu yang tegak lurus
terhadap sumbu utama spindel). Biasanya sumbu ini dikenal juga dengan nama
sumbu eretan atas/eretan lintang. Adapun sumbu Z adalah sumbu memanjang
yang sejajar degan meja mesin, atau sumbu yang tegak lurus dengan eretan
lintang, sehingga dikenal dengan sumbu untuk arah eretan memanjang. Dalam
operasinya dikenal dua arah pergerakan, yaitu arah negatif dan arah positif.
Untuk sumbu X arah positif terjadi bila gerakan pahat medekati kita, sehingga
ukuran diameter benda semakin besar. Adapun arah negatif adalah arah
gerakan pahat yang menjauhi kita, sehingga ukuran diameter benda semakin
kecil. Untuk sumbu Z, arah positif adalah arah dimana gerakan pahat menuju
ke arah tangan kita, sedangkan arah negatif adalah arah gerakan pahat ke
sebelah kiri tangan kita. Untuk lebih jelasnya dapat diihat pada gambar berikut.


Gambar 1. Sistim Sumbu Pada Mesin Bubut CNC

B. Definisi Pemrograman

Pemrograman adalah memberikan data kepada komputer yang dapat difahami
olehnya. Dengan kata lain, kita harus menyuapi komputer, menyusun data
dalam urutan yang teratur dan dalam bahasa yang dikenal dan difahami oleh
-Z +Z
+X
-X 3
mesin. Hal ini dimaksudkan agar data tersebut yang dimasukan dapat diproses
olehnya. Bahasa yang dimaskud dinyatakan dalam bentuk kode. Kode tersebut
harus memenuhi bentuk kode standar internasional dengan mengacu pada
standar ISO yang telah diakui dunia.
Program dalam pengoperasian mesin CNC merupakan bagian persiapan
pekerjaan yang tidak dapat dilewatkan. Oleh karena program tersebut
merupakan sejumlah perintah dalam bentuk kode yang dipakai untuk
mengendalikan mesin. Sehubungan dengan itu, seorang penulis program
sebelum melakukan pemrograman harus memiliki pengetahuan dan pengertian
yang mendasar mengenai gambar kerja, urutan pengerjaan, pengertian
teknologi mengenai berbagai metode produksi seperti membubut, mengefrais,
mengebor dan lain-lain, teknik pemasangan/pemuatan benda kerja, dan alat-
alat potong.
Pengertian tersebut diperlukan mengingat dalam membuat sebuah program,
akan dihadapkan pada beberapa hal sebagai berikut :
a. Petunjuk-petunjuk benda kerja yang bersangkutan seperti ditetapkan dalam
gambar kerja dan dalam perintah kerja,
b. Metode pengerjaan, yang mana kita harus meneliti tentang mesin, dan alat
potong yang sesuai,
c. Perencanaan dan penentuan harga pokok produksi.

Berdasarkan hal di atas, maka dalam penyusunan suatu program seorang
pembuat program (programer) harus mampu menjawab pertanyaan-
pertanyaan sebagaii berikut :
a. Metode pengerjaan apa yang cocok unntuk mengerjakan benda kerja
tersebut?
b. Bagaimana benda kerja tersebut harus dipasang ?
c. Informasi teknologi apa yang harus dipilih ?

C. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman yang digunakan untuk pengoperasian mesin CNC
diantaranya adalah: 4
a. GTL, yaitu bahasa permograman yang diigunakan pada komputer mini.
Bahasa pemrograman ini akrap bagi pemrograman NC dan CNC.
b. Compact II yangmerupakan bahasa pemrograman yang universal.
c. MINI APT, yaitu bahasa pemrograma yang cocok untuk mesin-mesin dan
benda-benda kerja yang jenisnya banyak.
d. MITURN, yaitu bahasa pemrograman yang hanya digunakan untuk
pekerjaan bubut, yaitu bahasa pemrograman dengan karakteristik sebagai
berikut:
- hanya perlu melakukan instruksi-instruksi kontur.
- Informasi alat-alat potong tidak perlu digunakan.
- Petunjuk teknologi dihitung sendiri oleh MITURN.
- Petunjuk input yang diberikan sedikit.
e. Bahasa pemrograman Sinumerik yang dikeluarkan oleh Jerman.
f. Bahasa pemrograman Panuc yang dikeluarkan oleh Jepang.
g. Bahasa pemrograman Emcotronic yang dikeluarkan oleh EMCo Maier
Austria.

D. Metode Pemrograman
Ada beberapa metode pemrograman yang dapat digunakan dalam
memprogram mesin CNC. Metode tersebut dapat dilihat dari segi cara
pemuatan program ke dalam mesin, dan segi metode pengukuran.

1. Metode pemrograman berdasarkan cara pemuatan program ke mesin
Berdasarkan cara pemuatan program ke mesin, metoda pemrograman
dibedakan menjadi pemrograman manual, pemrograman eksternal, dan
pemrograman dengan menggunakan computer eksternal.
a) Pemrograman manual
Pemrograman manual adalah metode pemrograman yang langsung dilakukan
pada mesin (on line program). Hal ini dimungkinkan, karena pada mesin telah
disediakan fasilitas untuk pemuatan program yaki dengan menggunakan
tombol-tombol keyboard pada mesin. Dalam metode pemrograman ini, seorang
operator harus mengetik langsung program (hasil sendiri maupun hasil orang
lain) dengan benar. 5
Pemrograman dengan metode ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan
sebagai berikut:
Kelebihan Kekurangan
- cepat, bias dikerjakan satu orang saja.
- bagi seorang operator, pekerjaan ini
sangat mengasyikan, sehingga akan
mengenali mesin dengan lebih baik
dan pada akhirnya dia akan lebih
faham dan terampil.
- penghapusan program lebih sederhana
dan proses kerjanya menjadi lebih
luwes.
- Bagi pemula, dia dapat mulai bekerja
dengan peraturan-pertauran organisasi
manual
- terbatas untuk program yang pendek.
Hal ini berkaitan dengan kemampuan
dan daya tahan manusia untuk berdiri
di depan mesin.
- Selama pengetikan program tidak
mungkin untuk terus melakukan
produksi.
- Banyak waktu yang dibutuhkan untuk
memeriksa kesalahan-keslahan yang
terjadi.
- Diperlukan keahlian yang cukup tinggi
dari operator.
- Tergantung pada type dan jenis
mesin (tidak universal)


b) Pemrograman eksternal
Langkah perbaikan yang dilakukan guna lebih meningkatkan efesiensi proses
produksi, diciptakan alat Bantu untuk membuat program. Program yang dibuat
dinyatakan dalam bentuk kode G ISO. Pada zaman dulu, pembuatan program
dilakukan dengan menggunakan alat Bantu teletip yang dihubungkan melalui
perangkat pelubang (punch), guna membuat pita berlubang (ponsband).
Dengan menggunakan alat khusus (Tape reader), pita berlubang tersebut
dipasang dan program termuat pada mesin.
Selain itu, kita juga dapat membuat program dengan bantuan Personal
Computer (PC) yang memiliki SoftWare tertentu, seperti emcotronic. Untuk
memuatnya ke dalam mesin digunakan perangkat atau alat bantu berbentuk
disket atau melalui interface seperti RS-232.
Keuntungan dan kekurangan yang dimiliki oleh metode ini adalah:
Kelebihan Kekurangan
- Program dapat dibuat dalam
lingkungan yang tenang dan tempat
kerja yang murah.
- Selama penulisan program mesin dapat
terus beroperasi.
- Sebelum pengujian langsung pada
mesin, program dapat disimulasikan
- Tidak seragam atau universal,
tergantung pada jenis mesin yang
digunakan.
- Kurang cocok untuk bentuk-bentuk
produk yang kompleks, karena titik-
titik target harus dihitung. 6
dulu dalam PC.
- Cara penyimpanan dan penghapusan
program amat sederhana.

c) Pemrograman dengan bantuan Komputer Eksternal
Pemrograman dengan bantuan komputer eksternal, memudahkan kita dalam
penentuan informasi geometris (titik-titik koordinat target) dengan bantuan
sistem pemrograman yang menggunakan PC yang dilengkapi dengan fasilitas
CAD (Computer Aided Design) dan CAM (Computer Aided Manufacture). CAD
digunakan untuk mendesain gambar produk, sedangkan CAM digunakan untuk
membuat program dalam membentuk produk sesuai dengan gambar. Dengan
bantuan CAM ini, kita diberi kesempatan untuk membuat rancana pengerjaan
suatu produk sesuai dengan langkah sebenarnya. Selain itu, informasi geometris
(koordinat-koordinat target) dari gambar produk dapat diketahui langsung.
Keuntungan dan kekurangan yang dimiliki oleh meotde pemrograman ini adalah:

Kelebihan Kekurangan
- Program input yang digunakan
seragam.
- Dapat digunakan untuk membuat
program pada kontur benda kerja yang
rumit.
- Waktu produksi setiap produk dapat
diketahui.
- Pengalihan data dapat berjalan melalui
komputer.
- Pembuatan program dapat dilakukan
pada tempat yang tenang dan
memberikan hasil yanglebih baik.
- Dalam membuat program, orang
yang membuat program harus
terlebih dulu memiliki pengetahuan
tambahan pengetahuan tentang
metode pengerjaan, cara
pemasangan benda kerja, dan
penentuan dan perencanaan harga
produksi.


2. Metode pemerograman berdasarkan metode pengukuran
Berdasarkan metode pengukuran, metode pemrograman dapat dibedakan
menjadi metode pemrograman absolut dan inkrimental.
Metode pemrograman absolut adalah metode pemrograman yang
menggunakan satu titik acuan. Metode pemrograman absolut ini terdiri dari dua
jenis, yaitu metode pemrograman absolut dengan penetapan dan metode
pemrograman tanpa penetapan. Dalam metode pemrograman absolut tanpa 7
penetapan, acuan yang digunakan adalah posisi pahat sebelum digerakkan,
sedangkan program absolut dengan penetapan, titik acuannya menggunakan
titik perpotongan antara sumbu benda dan sisi permukaan bagian luar, ataui
pada titik di tengah-tengah benda ujung benda.
Metode pemrograman inkrimental adalah metode pemrograman yang tidak
menggunakan satu titik acuan, tetapi berubah-ubah. Artinya, akhir dari suatu
pergerakan digunakan sebagai acuan untuk pergerakan berikutnya.

E. Penentuan Koordinat Benda Kerja
Dalam membuat program pada mesin bubut CNC, hal penting yang harus
difahami adalah menentukan tiik koordinat dari setiap target yang dinginkan.
Untuk menentukan titik-titik koodinat tersebut, harus mengacu pada metode
pengukuran dan atau metode pemrograman yang digunakan (absolut atau
inkrimental).
Penentuan Tititk koordinat berdasarkan sistim pengukuran absolut.
Dalam menentukan titik koordinat, dari sebuah benda harus sesuai dengan
sistim koordinat yang dipakai. Sistim korrdinat yang dipakai dalam
pemrograman mesin CNC, adalah sistim koordinat cartesius. Sistim koordinat
tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2. Sistim Koordinat Cartesius
Selain mengacui pada sistim koordinat yang digunakan, dalam menentukan titik
koordinat juga harus mengacu pada metode pengukuran yang digunakan
(absolut atau inkrimental). Berikut ini adalah contoh titik-titik korrdinat yang
diukur secara absolut dan secara inkrimental. 8

Gambar 3. Titik-titik Koordinat yang Diukur secara Absolut dan Inkrimental
Dalam Mesin Bubut CNC, nama sumbu seperti di atas berubah menjadi sumbu
Z untuk arah mendatar dan sumbu X untuk arah vertikal. (lihat sistim sumbu
mesin bubut CNC). Selain itu, dalam pemrograman Absolut, nilai X adalah sama
dengan nilai diameter.
Contoh :
Berikut ini adalah sebuah benda kerja bubut. Anda diminta untuk menentukan
titik koordinat dari titik B, C, D, E, F, dan G apabila titik A koordinatnya 0,0.
C
D E
F
25 25 50
Ø 40
Ø 25
Ø 50
G


Absolut Inkrimental
Titik X Z Titik X Z
A 0 0 A 0 0
B 25 0 B -12,5 0
C 25 -50 C 0 -50
D 40 -50 D -7,5 0
E 40 -75 E 0 -25
F 50 -75 F -5 0
G 50 -100 G 0 -25 9
Latihan atau Lembar kerja
Jawab pertanyaan di bawah ini dengan Benar dan Salah!
1. Sistim koordinat yang digunakan dalam mesin bubut CNC adalah sistim
koordinat cartesius.
2. Nama sumbu yang digunakan dalam mesin bubut CNC adalah sumbu X dan
sumbu Z.
3. Pemrograman adalah pemberian perintah kepada mesin dengan perintah yang
dapat difahami oleh mesin.
4. Bahasa pemrograman Turbo Pascal dapat digunakan dalam pemrograman CNC.
5. Metode pemrograman yang menggunakan satu titik acuan adalah metode
pemrograman inkrimental.
6. Dalam menentukan koordinat benda kerja, harus mengacu metode pengukuran
yang digunakan.

Lembar Evaluasi
Setelah anda membaca uraian materi dan mengerjakan lembaran kerja, berarti
anda telah menguasai sebagian materi dari pemrograman CNC khususnya yang
berkaitan dengan sistem persumbuan dan system koordinat pada mesin bubut CNC,
definisi pemrograman, jenis-jenis bahasa pemrograman, metode pemrograman dan
cara menentukan koordinat benda berdasarkan metode pemrograman. Untuk
mengetahui tingkat pemahaman anda tentang materi ini, jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut ini.

Petunjuk
1. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X)
pada hurup a, b, c atau d.
2. Jangan mencari jawaban dari lembar kerja atau lembar latihan.
3. Jawaban dikerjakan langsung pada lembaran soal.
4. waktu pengerjaan paling lama 10 menit.



10
Soal
1. Sistim koordinat yang digunakan dalam mesin bubut CNC YU-2A adalah sistim
koordinat:
a. Kartesius
b. Polar
c. Dua-duanya benar
d. Dua-duanya salah
2. Jumlah sumbu yang digunakan dalam mesin bubut CNC TU-2A adalah:
a. dua sumbu
b. tiga sumbu
c. satu sumbu
d. semuanya benar
3. Jenis sumbu yang digunakan dalam mesin bubut CNC TU-2A adalah:
a. sumbu X dan sumbu Z
b. Sumbu X dan sumbu Y
c. Sumbu Y dan sumbu Z
d. Tidak ada yang benar
4. Sebagian jenis bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk
mengoperasikan CNC adalah:
a. GTL
b. Turbo Pascal
c. a dan b benar
d. a dan b salah
5. Jenis bahasa pemrograman yang khusus digunakan untuk pekerjaan bubut
adalah:
a. GTL
b. EMCO Draft
c. Mini APT
d. MITURN
6. Metode pemrograman berdasarkan metode pengukuran dibedakan menjadi:
a. Dua jenis
b. Tiga jenis
c. Empat Jenis 11
d. Tidak ada yang benar
7. Metode pemrograman pada mesin CNC yang dianggap paling menguntungkan
adalah:
a. Pemrograman langsung pada mesin
b. Pemrograman eksternal
c. Pemrograman dengan bantuan komputer eksternal
d. Semua jawaban benar
8. Koordinat titik X pada benda kerja bubut yang diukur dengan mengacu pada
metode pemrograman absolut adalah:
a. Sama dengan jari-jari benda
b. Sama dengan diameter benda
c. Semua benar
d. Semua salah

Sumber Bacaan:
Emco (1988), Petunjuk pemrogrman dan pelayanan EMCO TU-2A, Austria : EMCO
MAIER & Co.

Frommer, Hans G. Practical CNC-Training for Planning and Shop (part2 :
Examples and exercise). Germany: Hanser Publishers. 1985.

Hayes, John H. Practical CNC-Training for Planning and Shop (part1;
Fundamental). Germany: Hanser Publishers. 1985.

Love, George, (1983), The Theory and Practice of METALWORK (thord edition),
Terjemahan (Harun A.R.), Longmand Group Limited.

Pusztai, Joseph and Sava Michael. Computer Numerical Control. Virgina:
Reston Publishing Company, Inc. 1983.