|
TEKNIK PEMESINAN
SMK IPTEK
JAKARTA
TERAKREDITASI:
A
Jl. Raya Pulo
Gebang No 99 Cakung Jakarta Timur
Homepage: www.mesinfamily.blogspot.com
Facebook: Teknik Pemesinan
|
|
A. PENGERTIAN DASAR LISTRIK
Setiap materi mempunyai muatan listrik.
Materi tersebut tersusun dari molekul-molekul. Molekul tersusun dari atom-atom.
Jadi atom merupakan bagian terkecil dari molekul.
Setiap atom terdiri dari inti atom. Inti
atom ini terdiri dari proton dan neutron. Proton adalah inti yang bermuatan positif dan
neutron adalah inti yang tidak bermuatan (netral). Sedangkan electron bermuatan
negatif. Dalam mengelilingi inti, elektron-elektron bergerak pada orbit
masing-masing. Elektron yang terletak paling jauh disebut dengan elektron
bebas.
Secara garis besar listrik dibedakan
menjadi 2 macam yaitu: listrik statis dan listrik dinamis. Listrik dinamis
dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: listrik arus searah (direct current) dan listrik arus
bolak-balik (alternating current).
1.
Listrik
Statis
Kalau dua buah konduktor yang berbeda
muatan digosok-gosokkan maka muatan listrik kedua konduktor tersebut akan
berkumpul pada permukaan konduktor tersebut. Jika kedua konduktor ini
didekatkan maka akan terjadi tarik-menarik antara kedua konduktor tersebut, tapi
tidak sampai terjadi perpindahan electron.
Contoh kain sutera yang digosok-gosokkan
pada sebatang kaca. Electron kain sutera tersebut akan berkumpul pada
permukaannya. Begitu juga dengan ion-ion positif batang kaca, ion-ionnya akan
berkumpul pada permukaan batang kaca. Kalau kedua benda ini
didekatkan maka terjadi tarik-menarik.
2.
Listrik
Dinamis
Listrik dinamis ialah di mana
electron-elektron bebas bergerak dari satu atom ke atom yang lain melewati
suatu penghantar. Bila electron bebas ini bergerak dengan arah tetap, maka
disebut dengan liatrik arus searah (direct
current) yang disingkat DC. Bila gerakan electron dan jumlah arus
bervariasi secara periodic terhadap waktu maka disebut dengan listrik arus
bolak-balik (Alternating Current)
yang disingkat dengan AC.
Listrik
Arus Searah
Listrik
Arus Bolak-balik
Ada
dua cara untuk membangkitkan tenaga listrik, yaitu:
a. Pembangkit
listrik secara kimia
Adalah pembangkitan listrik secara kimia yaitu
terjadinya reaksi kimia yang dapat menghasilkan arus listrik. Contoh baterai.
b. Pembangkit
listrik secara mekanik
Adalah pembangkitan listrik secara mekanik yaitu
mengubah suatu gerakan menjadi tenaga listrik. Contoh dynamo dan alternator.
B.
TAHANAN,
KUAT ARUS, DAN TAHANAN LISTRIK
1. Tahanan Listrik
Bila dua buah tangki air yang berbeda
tingginya dihubungkan oleh sebuah pipa (lihat gambar), air akan mengalir dari
tangki yang lebih tinggi ke tangki yang lebih rendah. Ini disebabkan oleh
perbedaan ketinggian permukaan air. Semakin tinggi perbedaan ketinggian
permukaan air maka semakin kuat air mengalir.
Hal ini juga berlaku
pada listrik. Ada material yang dapat dialiri listrik dan ada pula yang sukar
dialiri arus listrik. Ini disebabkan oleh besar kecilnya tahanan material
tersebut. Yang dimaksud tahan listrik adalah derajat kesulitan dari
electron-elektron bebas (arus listrik) dapat mengalir melalui suatu penghantar.
Dalam hal tahanan listrik, material
dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu:
a. Konduktor
Adalah material yang dapat dialiri
listrik. Contohnya emas, tembaga, alumunium, perak dan besi.
b. Semi
konduktor
Adalah material yang sukar dialiri listrik. Contoh:
silicon dan germanium
c. Non
konduktor (isolator)
Adalah material yang tidak dapat dialiri arus
listrik. Contoh: karet, plastic, porselin, dan kertas.
2. Kuat Arus Listrik
Besarnya arus listrik
atau banyaknya electron-elektron bebas yang mengalir pada konduktor persatuan
waktu disebut dengan kuat arus. Arus listrik dinyatakan dengan I (Intensiti).
Satuan untuk menentukan besarnya arus listrik yang mengalir adalah Ampere (A).
satu Ampere = 6,25 x 1018 elektron-elektron bebas yang melewati
suatu penghantar tiap detik.
3. Tegangan Listrik
Tekanan yang menyebabkan atau mendorong
electron-elektron bebas untuk mengalir konduktor disebut dengan tegangan
listrik.
Tegangan listrik disebut juga dengan
perbedaan potensial atau electromotive force (Emf), satuan tegangan listrik
dinyatakan dengan volt. Satu volt adalah tegangan listrik yang dapat
mengalirkan arus sebesar satu ampere pada penghantar dengan tahanan satu Ohm.
SIMBOL-SIMBOL KELISTRIKAN
Sikring
LEMBAR
KERJA SISWA 1:
1. Apakah
yang dimaksud dengan atom?
2. Apakah
yang dimaksud dengan electron bebas?
3. Apakah
yang dimaksud dengan listrik dinamis?
4. Apakah
yang dimaksud dengan kuat arus listrik?
5. Gambarlah
simbol dari fuse!
6. Apakah
yang dimaksud dengan tahanan listrik?
7. Gambarlah
simbol dari baterai!
8. Apakah
yang dimaksud dengan konduktor?
9. Apakah
yang dimaksud dengan listrik arus searah?
10. Apakah
yang dimaksud dengan tegangan listrik?
C.
TAHANAN
LISTRIK
1.
Hukum
Ohm
Arus
listrik yang mengalir pada suatu penghantar (konduktor) berbanding lurus dengan
tegangan listrik yang diberikan pada penghantar tersebut dan berbanding
terbalik terhadap tahanan (resistensi) ini disebut dengan Hukum Ohm.
V
|
=
|
Tegangan
listrik (Volt)
|
R
|
=
|
Tahanan
listrik (ohm)
|
I
|
=
|
Kuat
arus listrik (Ampere)
|
2.
Penghantar
Listrik
Kalau
kita ingin menuju suatu tempat harus ada jalan yang kita lewati agar dapat
menuju tempat tersebut dengan mudah. Begitu juga dengan arus listrik, arus
listrik ini juga membutuhkan jalan untuk dilewati. Penghubung atau bahan yang
dapat dengan mudah dilalui listrik disebut konduktor. Sukar mudahnya suatu
penghantar dilalui arus listrik tergantung pada jenis bahan yang dilalui arus
listrik tersebut.
Bahan
|
Koefisien
Panas (
)
|
Tahanan
Jenis (
) – (ohm/m.mm2)
|
Perak
|
0,0036
|
0,0163
|
Tembaga
|
0,004
|
0,0175
|
Alumunium
|
0,0039
|
0,0095
|
Seng
|
0,0037
|
0,061
|
Tembaga
|
0,0015
|
0,08
|
Besi
|
0,0045
|
0,13
|
Timbel
|
-
|
0,204
|
Nikelin
|
0,0002
|
0,4
|
Mangganin
|
0,00001
|
0,43
|
Konstanta
|
0,0000
|
0,5
|
Air
raksa
|
-
|
0,975
|
Arang
|
0,0003
|
35
- 100
|
Besarnya
suatu tahanan berbanding lurus dengan panjang dan tahanan jenis, serta
berbanding terbalik dengan penampang
penghantar.
R
|
=
|
Tahanan
(ohm)
|
|
=
|
Tahanan
jenis bahan (ohm/m.mm2)
|
l
|
=
|
Panjang
penghantar (m)
|
A
|
=
|
Luas
penampang (mm2)
|
Contoh:
Suatu
kawat tembaga panjangnya 10 meter, diameternya 0,4 mm. Berapa ohm tahanan kawat
tersebut?
Penyelesaian:
3.
Kerugian
Tegangan
Pada suatu rangkaian kelistrikan,
tegangan yang masuk seharusnya sama dengan tegangan yang keluar. Tetapi setelah
diukur tegangan yang keluar lebih kecil dari tegangan yang masuk. Ini
disebabkan karena adanya tahanan pada penghantar. Perbedaan yang masuk (input) dengan tegangan yang keluar (output) disebut dengan kerugian
tegangan. Makin besar tahanan penghantar maka semakin besar pula
kerugian-kerugian tegangan yang timbul. Untuk menghitung kerugian tegangan
dipakai rumus:
Er
|
=
|
Kerugian
tegangan (volt)
|
I
|
=
|
Besarnya
arus yang mengalir (ampere)
|
r
|
=
|
Tahanan
suatu penghantar (ohm)
|
Untuk
menghindarkan kerugian ketegangan yang besar maka tahanan penghantar suatu
rangkaian harus diusahakan sekecil mungkin. Panjang kabel yang dipakai untuk
suatu rangkaian harus dibuat sependek mungkin, penampang kabelnya harus besar
dan tahanan jenisnya sekecil mungkin. Tahanan (r) akan bertambah apabila ada
sambungan-sambungan kabel yang kendor dan berkarat.
4.
Pengaruh
Temperatur terhadap Tahanan
Bila sebuah lampu dihubungkan dengan
baterai melalaui suatu penghantar maka lampu tersebut akan menyala. Jika
penghantar tersebut dipanaskan maka lampu semakin redup.
Jadi tahanan suatu penghantar akan
berubah jika dipengaruhi temperature. Semakin panas suatu penghantar maka
tahanan semakin naik. Kalau temperature suatu penghantar rendah maka tahanannya
semakin turun.
Perubahan besar tahanan setiap satuan
ohm suatu jenis logam disebabkan oleh perubahan panas sebesar 10C,
ini dinamakan dengan koefisien panas alfa (α). Untuk menghitung pengaruh temperature dengan menggunakan rumus:
Rt
|
=
|
Tahanan
penghantar sesudah perubahan temperature
|
r
|
=
|
Tahanan
penghantar sebelum perubahan temperature
|
α
|
=
|
Koefisien
panas
|
t
|
=
|
Perubahan
temperature (0C)
|
Contoh soal:
Sepotong
kawat tembaga yang panjangnya 100 m luas penampangnya adalah 2 mm2.
Berapa tahanan tembaga tersebut bila suhunya naik 400C.
Penyelesaian:
Besar
tahanan pada suhu 400C:
LEMBAR
KEGIATAN SISWA 2:
1. Tulislah
rumus hukum ohm!
2. Suatu
penghantar yang panjangnya 2 meter, diameternya 0,5 mm dan tahanan jenis penghantar tersebut adalah 0,08. Berapa
tahanan penghantar tersebut?
3. Jelaskan
hubungan temperature dengan tahanan suatu penghantar!
4. Suatu
penghantar tembaga kuning panjangnya 3 meter, luas penampangnya 1 mm2.
Berapa besarnya tahanan penghantar tersebut, jika temperaturnya naik 300C
(α=0,004)
5. Hal-hal
apa sajakah yang mempengaruhi kerugian tegangan?
D.
RANGKAIAN
TAHANAN
Pada suatu rangkaian kelistrikan ada
tiga cara merangkai tahanan atau beban listrik, yaitu:
a.
Rangkaian
Seri
Jika dua buah tahanan atau lebih
dirangkai secara berderet (rangkaian yang satu terhubung dibelakang rangkaian
yang lain), di mana hanya satu jalur arus dapat mengalir disebut rangkaian
seri.
Rangkaian seri mempunyai sifat sebagai
berikut:
a. Arus
yang mengalir pada tiap-tiap bagian rangkaian adalah sama
b. Besar
seluruh tahanan atau tahanan pengganti adalah jumlah dari seluruh tahanan pada
rangkaian tersebut
c. Tegangan
sumber sama dengan jumlah tegangan pada setiap bagian-bagian rangkaian
tersebut.
V0
|
=
|
Tegangan
sumber arus
|
Rt
|
=
|
Tahanan
keseluruhan (total)
|
Contoh soal:
Tiga
buah tahanan dirangkai secara seri yang masing-masing tahanan adalah 2 ohm dan
tegangan sumber arus adalah 12 volt. Berapakah arus yang mengalir pada
tiap-tiap bagian tersebut, tegangan pada tiap-tiap bagian rangkaian dan
tegangan total.
Penyelesaian:
b.
Rangkaian
Paralel
Rangkaian parallel paling banyak
digunakan pada rangkaian kelistrikan dibandingkan dengan rangkaian seri. Pada
rangkaian parallel ini beban atau tahanan disusun berjajar dan dihubungkan
dengan satu arus listrik.
Sifat dari rangkaian parallel adalah:
a. Tegangan
tiap-tiap tahanan adalah sama dengan tegangan sumber arus
b. Besarnya
arus yang mengalir dari sumber listrik sama dengan jumlah arus yang mengalir
pada tiap-tiap tahanan
c. Tahanan
total sama dengan jumlah kebalikan dari tahanan bagian-bagian
Contoh
soal:
Suatu
rangkaian terdiri dari sebuah baterai 12 volt dan tiga buah lampu dengan
tahanan masing-masing R1= 1 ohm, R2 = 2 ohm, R3 =
4 ohm. Berapakah besarnya arus yang mengalir pada ketiga tahanan tersebut dan
berapakah tahanan totalnya?
Penyelesaian:
d.
Rangkaian
gabungan
Rangkaian gabungan ini adalah gabungan
dari rangkaian seri dengan rangkaian parallel. Kalau kita memasang
rangkaian-rangkaian seri mengkibatkan penurunan tegangan tapi kalau pada
rangkaian parallel tegangan tiap-tiap bagian itu sama.
Contoh
soal:
Sebuah
rangkaian (lihat gambar) mempunyai tahanan R1 = 2 ohm, R2
= 3 ohm, R3 = 3 ohm dengan tegangan sumber 12 volt.
Pertanyaan:
1. Buatlah
rangkaian pengganti
2. Hitunglah
tahanan total
3. Hitunglah
arus total
Penyelesaian:
1. Rangkaian
pengganti
2.
Hitunglah tahanan total
3.
Hitunglah arus total
E.
HUKUM
KIRCHOFF
1.
Hukum
I Kirchoff
Jumlah
arus pada suatu rangkaian listrik yang masuk ke titik cabang sama dengan jumlah
arus yang keluar dari titik cabang tersebut.
atau
Dapat disimpulkan:
2.
Hukum
II Kirchoff
Hukum Kirchoff ini membicarakan tentang
tegangan pada suatu rangkaian tertutup.
Jumlah secara aljabar
semua tegangan dalam suatu lingkaran tertutup sama besarnya dengan jumlah
aljabar dari semua hasil kali arus (I) dan tahanan ® yang ada dalam lingkaran.
Dirumuskan:
Hal-hal yang penting dalam menggunakan hukum
ke II ini adalah:
a. Tentukan
arah aliran arus listrik. Aliran arus listrik dalam sumber arus mengalir dari
negative ke positif
b. Kalau
ada satu atau dua lingkaran yang menjadi bagian lain lingkaran dalam rangkaian
tertutup, maka tetapkan jurusan aliran listrik positif atau negative
c. Tetapkan
satu tegangan pokok, bila dalam suatu rangkaian tertutup terdapat dua tegangan
atau lebih. Bila tersambung seri tetapkan tegangan itu positif, kalau
bertentangan berilah tanda negative
d. Jika
ada lingkaran tertutup tidak bertegangan maka tetapkan saja salah satu jurusan
positif atau negative
Contoh
soal:
Pada
gambar rangkaian di atas, diberi tanda I dan II, dari rangkaian ini dapat
diketahui: Rd1 = 5 ohm, E1 = 50 volt, Rd2 =
2,5 ohm, E2 = 60 volt, R1 = 5 ohm, R3 = 6,5
ohm, R4 = 10 ohm, dan R5 = 10 ohm. Berapakah besar arus
yang mengalir pada rangkaian tertutup I dan II.
Penyelesaian:
Hukum Kirchoff pada lingkaran tertutup I
adalah:
E1 = XR1 + (X+Y)R4
+ XR5 + XRd1
50 = 5X + 10(X+Y) + 10X + 5X
50 = 30X + 10 Y ………………… Pers I
Hukum Kirchoff pada lingkaran tertutup
II adalah:
E1 = XR2 + (X+Y)R4
+ XR3 + XRd2
60 = 5Y + 10(X+Y) + 6,5Y + 2,5Y
50 = 10X + 25 Y ………………… Pers II
Eliminasi:
Untuk mencari harga X masukkan harga Y ke dalam
Persamaan I yaitu:
Jadi arus yang mengalir pada rangkaian tertutup I
adalah 1 ampere dan arus yang mengalir pada lingkaran tertutup II adalah 2
ampere.
LEMBAR
KERJA SISWA 3:
1. Sebutkan
tiga macam rangkaian tahanan!
2. Apakah
yang disebut dengan rangkaian seri?
3. Apakah
yang disebut dengan rangkaian parallel?
4. Pada
rangkaian seri arus yang mengalir pada tiap-tiap bagian rangkaian adalah?
5. Sebutkan
bunyi Hukum I kirchoff!
6. Sebutkan
bunyi Hukum II kirchoff!
7. Pada
rangkaian seri, tegangan totalnya sama dengan:
A
|
|
B
|
|
C
|
|
D
|
|
8. Pada
rangkaian seri besar tahanan totalnya adalah
A
|
|
B
|
|
C
|
|
D
|
|
9. Pada
rangkaian paralel besar tahanan totalnya adalah
A
|
|
B
|
|
C
|
|
D
|
|
10. Pada
rangkaian paralel besar arus totalnya adalah
A
|
|
B
|
|
C
|
|
D
|
|
F.
DAYA,
KERJA, DAN EFISIENSI LISTRIK
1.
Daya
Listrik
Daya listrik adalah besarnya kerja yang
dilakukan dalam setiap detik. Besarnya daya listrik ini tergantung pada
tegangan dan arus yang mengalir.
Kalau daya dilambangkan dengan P, tegangan V
dan arus I maka besar daya listrik:
Contoh
soal:
Sebuah
dynamo dengan tegangan 12 volt dapat mengeluarkan arus listrik sebesar 25
Ampere. Berapakah besarnya daya listrik dynamo tersebut?
Penyelesaian:
2.
Kerja
Listrik
Kerja adalah jumlah total energy yang
digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan. Jumlah kerja yang dilakukan oleh
listrik disebut dengan kerja listrik. Kerja ini ada juga yang menyebutnya
dengan usaha yang dilambangkan dengan W. Besarnya kerja W yang dilakukan sama
dengan jumlah daya yang digunakan dalam beberapa waktu. Kerja ini dapat
dinyatakan dengan rumus:
Contoh soal:
Bila
tegangan 12 volt diberikan pada lampu yang dialiri arus sebesar 1 ampere dan
lampu dinyalakan selama 10 menit. Besarnya kerja yang dilakukan adalah:
Penyelesaian:
3.
Efisiensi
Listrik
Apabila energy listrik diubah menjadi
daya mekanik, maka sebagian dari tenaga listrik yang dimasukkan akan hilang
dalam bentuk kalor. Hal ini disebut dengan kehilangan daya. Penyebab dari
kehilangan daya ini hambatan dalam gulungan kawat dan gesekan poros.
Perbandingan antara daya listrik yang dipakai dengan daya listrik yang
dimasukkan disebut dengan efisiensi listrik (
).
Daya
mekanik ini biasanya dinyatakan dengan daya kuda (DK) dan ada juga menyebutnya
dengan Horse Power (HP).
Ketetapan:
1
DK = 75 Kg.m/detik
1
Kg.m/detik = 9,81 joule/detik = 9,81 watt
75
Kg.m/detik = 75 x 9,81 = 736 watt
1
DK = 0,736 KW
1
KW = 1,36 DK
Contoh soal:
Sebuah
motor starter memerlukan arus 35 ampere dengan tegangan 12 Volt. Apabila
efisiensi motor 0,72, berapakah tenaga listrik yang terpakai pada poros motor
starter tersebut.
Penyelesaian:
LEMBAR
KERJA SISWA 4:
1.
Perbandingan
antara daya listrik yang terpakai dengan daya listrik yang dimasukkan disebut
dengan :
- Daya listrik
- Usaha listrik
- Kerja listrik
- Efisiensi listrik
2.
Besarnya
kerja listrik yang dilakukan dalam satu detik disebut dengan :
- Daya listrik
- Usaha listrik
- Kerja listrik
- Efisiensi listrik
3.
Jumlah
total energi listrik yang digunakan untuk melakukan pekerjaan adalah :
4.
Apakah
satuan dari usaha listrik ?
5.
Apakah
satuan dari daya usaha listrik ?
6.
Sebuah
motor listrik dengan tegangan 110 volt memerlukan arus sebesar 12 Ampere.
Hitunglah daya yang dikeluarkan apabila efisiensi motor listrik adalah 0,82
7.
Sebuah
motor listrik untuk tegangan 110 Volt mempunyai daya 3 DK dan memerlukan arus
sebesar 6 Ampere. Hitunglah efisiensi motor listrik.
EVALUASI
BELAJAR
A.
Pilihlah
Jawaban Yang Paling Benar dari Pertanyaan di Bawah ini!
8.
Listrik
adalah :
A.
Aliran
electron pada sebuah penghantar
B.
Aliran
electron dari atom ke atom pada sebuah penghantar
C.
Aliran
atom dan elektron pada sebuah penghantar
D.
Jumlah
electron pada sebuah penghantar
9.
Atom
yang paling simple (sederhana) adalah atom Hydrogen, atom ini mempunyai :
A.
Dua
electron menglilingi satu atom
B.
Dua
proton mengelilingi satu electron
C.
Satu
electron mengelilingi satu proton
D.
Satu
electron mengelilingi sau electron
10.
Setiap
atom terdiri dari
- Proton-proton
- Electron-elektron
- Proton-elektron
- Proton-elektron dengan jumlah yang sama
11.
Yang
menyebabkan atom bermuatan negative adalah :
- Terjadinya perpindahan electron dari atom tersebut
- Bertambahnya electron pada atom tersebut
- Jumlah electron dan proton sama
- Berkurangnya electron pada atom tersebut
12.
Jumlah
electron yang mengalir pada suatu penghantar yang dialiri arus 1 amper/detik
adalah :
- 6,28 × 1018
- 62,8 × 1018
- 62,8 × 1018
- 6,28 × 1018
13.
Tekanan
yang menyebabkan aliran arus listrik pada sebuah penghantar adalah :
- Arus
- Tegangan
- Tahanan
- Daya
14.
Nilai
tahanan pada sebuah penghantar ditentukan oleh :
A.
Diameter
kawat penghantar
B.
Panjang
penghantar
C.
Tahanan
jenis penghantar
D.
Semua
jawaban benar
15.
Nilai
sebuah tahanan dengan :
- Volt meter
- Ohm meter
- Amper meter
- Hydrometer
16.
Hukum
Ohm berkaitan dengan :
- Arus dan tahanan
- Arus, tahanan dan tegangan
- Arus dan tegangan
- Tahanan dan tegangan
17.
Bila
dua buah resistor dihubungkan secara seri, maka tahanan totalnya adalah :
A.
Tetap
B.
Bertambah
C.
Berkurang
D.
Tidak
ada jawaban yang benar
18.
Bila
dua buah resistor dihubungkan secara parallel, maka tahanan totalnya adalah :
A.
Tetap
B.
Bertambah
C.
Berkurang
D.
Tidak
ada jawaban yang benar
19.
Arus
total pada rangkaian di bawah ini adalah :
--- gambar hal 61 ---
- 2,66 Amper
- 4,66 Amper
- 6 Amper
- 3 Amper
20.
Arus
yang mengalir pada tiap beban dalam rangkaian seri adalah :
- Sama dengan arus total
- Berbeda dengan arus total
- Lebih kecil dari arus total
- Tergantung dari tahanan masing-masing
21.
Pada
rangkaian parallel :
- Arus yang mengalir pada tiap tahanan adalah sama
- Besar arus yang mengalir pada masing-masing tahanan sama besarnya dengan arus total
- Tegangan pada masing-masing tahanan berbeda tergantung pada besarnya tahanan
- Tegangan pada tiap tahanan sama besarnya dengan tegangan sumber
B.
Jawablah
Pertanyaan di Bawah Ini dengan Benar!
1. Berapa
besar arus yang mengalir pada rangkaian di bawah ini? Tentukan tegangan yang
diserap oleh R2.
2. Tiga
buah tahanan dirangkai secara parallel, tentukan besar tahanan R1 dan R2, jika
diketahui data-data seperti yang ditunjukkan pada gambar.
3. Pada
rangkaian di bawah ini, diketahui data seperti pada gambar. Tentukan It,
I1, V1?
4. Sebuah
motor listrik dengan tegangan 110 volt memerlukan arus sebesar 12 A. hitunglah
daya yang dikeluarkan apabila efisiensi motor listrik tersebut sebesar 0,82.
5. Diketahui
sebuah penghantar dari tembaga yang panjangnya 3 meter, luas penampang 1 mm.
berapa besarnya tahanan penghantar tersebut jika temperature naik 30 0C
(α = 0,004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar